Bagaimana Cara Kerja DNS Server?
Terdapat lima rangkaian proses utama pada cara kerja DNS Server dalam mengelola suatu website, berikut ini penjelasan lengkapnya;
Tahapan pertama dimulai ketika pengguna kamu mulai mengetikkan nama domain ke URL Bar. DNS Server akan mencari berbagai informasi dalam file hosts, yaitu berkas file teks yang berada di dalam sistem operasi dan berfungsi untuk mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, maka server akan melakukan pencarian di cache, yaitu komponen hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara. Pada tahap ini ada 3 jenis DNS Query, yaitu:
Ketika pengguna memasukkan hostname, DNS Resolver memberikan semua informasi yang relevan dengan permintaan pengguna melalui pencarian root server dan authoritative name server.
Ketika pengguna memasukkan hostname, maka DNS Resolver akan mencari semua cache yang relevan pada memori. Apabila tidak ditemukan, maka DNS Resolver akan mencari beberapa informasi pada Root server serta Authoritative Name Server yang relevan sesuai DNS zone.
Tipe ini merupakan tipe pencarian informasi yang paling cepat, karena ketika pengguna memasukkan nama hostname, server telah berhasil menemukan informasi tentang IP Address yang tersimpan dalam sistem cache.
Misalnya, jika pengguna kamu mengetikkan biznetgio.com pada URL Bar maka jenis DNS Query yang berjalan adalah Recursive Query.
VPN Menggunakan Aplikasi Turbo VPN Sedangkan DNS Tidak
Untuk mempermudah VPN menjelajahi website, VPN membutuhkan aplikasi Turbo VPN.
Turbo VPN adalah salah satu layanan VPN yang tersedia di pasaran, dan cara kerjanya mungkin berbeda dengan VPN lainnya.
Cara kerja umum dari VPN termasuk Turbo VPN, secara umum adalah sebagai berikut:
Setiap aplikasi VPN mungkin memiliki antarmuka dan langkah-langkah yang sedikit berbeda, tetapi prinsip kerjanya secara umum sama.
Penting untuk memperhatikan kebijakan privasi dan keamanan dari penyedia layanan VPN yang Anda gunakan dan memastikan Anda memahami pengaturan dan fitur yang disediakan oleh aplikasi tersebut.
Smart DNS vs. VPN: When to use each one?
As we’ve covered, a DNS, Smart DNS, and VPN are quite different. However, we can find distinct use cases for each, depending on your specific needs.
It’s best to use Smart DNS for the following cases:
It’s best to use a VPN for the following cases:
In summary, if you’re looking for a simple solution to access content or websites based on locations, a smart DNS can help you. However, if you’re looking for something more secure and robust, a VPN is a better choice. ExpressVPN offers strong security and other features like a password manager and ad blocker, providing a more comprehensive suite of tools for a better internet experience.
How to use a VPN service
Using a VPN is a great way to protect your online privacy and security. Here is a step-by-step guide on how to use ExpressVPN.
It’s as simple as that. ExpressVPN encrypts your connection and masks your IP address as soon as you’ve connected to a server. You can browse safely as your traffic will be redirected through the VPN tunnel to keep it concealed.
Apa itu DNS dan DNS Server?
DNS memiliki kaitan yang erat dengan IP address dari setiap website yang ada di internet. Setiap website membutuhkan layanan DNS untuk mengidentifikasi IP address. Pengertian DNS secara ringkas bisa diibaratkan sebagai buku telepon dari internet. Ketika pengguna mengetikkan nama domain seperti biznetgio.com atau google.com pada URL bar di browser, DNS bertanggung jawab untuk mencari IP address yang sesuai dengan website tersebut. Browser kemudian menggunakan IP address tersebut untuk berkomunikasi dengan server untuk mengakses informasi dari sebuah website.
Semua ini dapat berjalan berkat DNS Server, yaitu mesin yang bertugas untuk menjawab permintaan informasi tentang alamat IP sebuah website atau DNS Query. Jadi, DNS akan digabung di dalam DNS Server dan keduanya bekerja sama untuk menerjemahkan nama domain menjadi nomor IP address yang dipahami oleh browser/server.
Dari pengertian di atas, salah satu fungsi DNS adalah sebagai penerjemah antara pengguna dan server. Namun selain fungsi tersebut, DNS masih memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu:
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Dalam dunia digital, keamanan data dan privasi pengguna sangatlah penting. VPN dan DNS adalah dua teknologi yang berbeda tetapi sering digunakan untuk menjaga keamanan online. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan antara VPN vs DNS, serta kelebihan dan kekurangannya.
VPN (Virtual Private Network) adalah jaringan yang dibangun di atas jaringan internet publik yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan internet secara pribadi dan aman.
VPN menciptakan koneksi aman antara perangkat pengguna dan internet melalui enkripsi data. VPN juga dapat menyembunyikan alamat IP pengguna dan membuat pengguna terlihat seperti mereka terhubung dari tempat lain.
DNS (Domain Name System) adalah sistem yang mengonversi nama domain menjadi alamat IP komputer yang dapat dimengerti oleh internet.
Ketika pengguna mengakses situs web, komputer pengguna meminta alamat IP situs web dari DNS server. DNS server kemudian mengonversi nama domain menjadi alamat IP dan mengirimkannya kembali ke komputer pengguna.
Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa VPN dan DNS memiliki perbedaan yang cukup signifikan. VPN adalah jaringan yang memungkinkan pengguna terhubung ke internet secara pribadi dan aman melalui enkripsi data, sementara DNS adalah sistem yang mengonversi nama domain menjadi alamat IP untuk mengakses situs web.
Namun, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. VPN menjamin keamanan data dan privasi pengguna, serta dapat membuka akses terhadap konten yang dibatasi oleh lokasi geografis. Namun, biaya langganan yang cukup mahal dan kecepatan internet yang tergantung pada kualitas koneksi VPN yang digunakan menjadi kekurangan dari teknologi ini.
Sementara itu, DNS dapat mempercepat akses ke situs web dan memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web yang diblokir oleh penyedia layanan internet. Namun, DNS tidak menjamin keamanan data dan privasi pengguna, serta tidak dapat membuka akses terhadap konten yang dibatasi oleh lokasi geografis.
Cara Kerja DNS Server dalam Proses Membuka Website
Kalau komputer Anda tidak bisa menemukan IP address yang dituju dalam file host atau cache, permintaan kemudian akan diteruskan ke 4 server berikutnya. Lanjutkan di bawah ini untuk lebih jelasnya yuk!
DNS Resolver atau DNS recursive resolver adalah perantara utama antara komputer Anda dan DNS server lainnya. Fungsinya adalah untuk meneruskan permintaan ke DNS server lainnya lalu mengirimkannya kembali setelah dipenuhi.
Saat menerima permintaan, pertama-tama DNS recursive resolver akan mengecek cache untuk mencari IP address milik domain yang Anda buka. Kalau sudah ditemukan, maka permintaan sudah berhasil terpenuhi, dan website yang Anda kunjungi akan terbuka.
Namun kalau belum ada juga hasil yang cocok dalam cache, DNS resolver akan melanjutkan permintaan ke DNS server berikutnya, yaitu root name server.
Root nameserver atau root DNS server adalah server yang paling tinggi dalam alur kerja DNS. Fungsinya bisa diibaratkan seperti ruang arsip.
Tidak seperti server lain yang menyimpan dan mencocokkan IP address dengan nama domain, root nameserver berfungsi untuk mengarahkan permintaan ke lokasi yang tepat.
Setelah menerima permintaan dari recursive DNS resolver, root nameserver akan memeriksa TLD milik domain yang Anda buka. Kemudian, recursive resolver akan diarahkan olehnya ke namaserver TLD yang tepat.
TLD nameserver adalah DNS server yang bertugas untuk menyimpan dan mengelola informasi domain yang menggunakan TLD tertentu. Top-level Domain atau TLD adalah bagian akhir domain, seperti .com, .org, .online, dan .net.
Contohnya, kalau Anda akan membuka hostinger.co.id, maka root name server akan mengarahkan recursive resolver ke name server .co.id. Selanjutnya, nameserver TLD tersebut akan memberi tahu resolver tentang lokasi IP address yang sesuai di authoritative name server tertentu.
Apa Itu DNS Zone dan Bagaimana Cara Mengubahnya?
DNS zone adalah bagian namespace DNS yang bisa dibagi untuk tujuan administratif. Setiap zone berisi setidaknya satu entri DNS domain.
Kalau Anda menggunakan nameserver web hosting untuk domain, Anda bisa mengubah DNS zone dengan tool yang tersedia. Tujuan pengubahan ini bisa bermacam-macam, salah satunya untuk mengarahkan domain ke alamat IP lain.
Proses mengeditnya juga tidak sulit loh. Kalau menggunakan Hostinger, Anda bisa membuka hPanel lalu cari Hosting -> Tingkat Lanjut -> DNS Zone Editor.
Pada DNS Zone Editor, Anda akan melihat beberapa record yang bisa diedit, ditambahkan, dan dihapus.
Di bawahnya terdapat tabel untuk record saat ini. Gunakan search bar untuk menemukan file DNS zone yang dibutuhkan, lalu Hapus atau ubah record yang ada dengan memilih Edit.
Namun, sebelum mengonfigurasi pengaturan domain name system, penting untuk memahami berbagai jenis DNS record dan fungsinya masing-masing.
A record atau DNS host record mengarahkan hostname atau domain ke alamat IPv4. Contohnya, hostinger.co.id akan diubah menjadi 104.19.184.120.
AAAA record juga bekerja dengan cara yang mirip, tapi record ini mengubah hostname menjadi alamat IPv6.
Satu domain hanya boleh memiliki satu A record. Namun, secara default, ada dua record jenis ini di hPanel: satu untuk domain (@) dan satu lagi untuk FTP. Keduanya mengarah ke IP address yang sama.
Dengan mengubah record ini, Anda bisa mengarahkan domain ke IP address lain. Cukup klik Edit dan lakukan perubahan pada kolom yang diperlukan:
CNAME record atau ‘canonical name’ record menunjuk domain tertentu sebagai alias untuk domain lainnya. Saat pengunjung membuka salah satu domain alias di browsernya, mereka akan diarahkan ke alamat IP yang sama.
Fungsi DNS record ini yaitu untuk mempersingkat pekerjaan administrator karena mereka jadi tidak perlu membuat banyak A record untuk mengarahkan beberapa domain ke alamat IP yang sama.
Misalnya, Anda ingin mengarahkan subdomain alias1.domainanda.com dan alias2.domainanda.com ke utama.domainanda.com. Anda bisa melakukannya dengan menambahkan CNAME record bagi setiap domain.
Saat menambahkan CNAME record baru, masukkan domain atau subdomain alias di kolom Nama. Di kolom Target, masukkan domain yang akan dituju oleh domain alias.
MX record adalah singkatan dari mail exchanger, mengidentifikasi server email yang digunakan untuk memproses email masuk bagi domain tertentu. Misalnya, kalau ada MX record untuk domainanda.com, Anda nantinya bisa menerima email melalui alamat email @domainanda.com.
Hostinger punya dua MX record default:
Apabila ingin menggunakan klien email pihak ketiga seperti Google Workspace, Anda harus mengubah setiap MX record default menjadi record milik Google.
Berikut cara mengisi kolom yang diperlukan untuk mengubah atau menambahkan MX record baru, selain Nama dan TTL:
TXT record memungkinkan administrator domain menyertakan catatan yang bisa dibaca oleh manusia dan mesin. Record ini tidak secara langsung memengaruhi pengaturan DNS, tapi menginformasikan pihak lain tentang domain Anda. Fungsi TXT record berbeda-beda dan bisa ditambahkan lebih dari satu di DNS zone.
Fungsi umum TXT record adalah untuk membuat SPF (Sender Policy Framework) record. SPF record menentukan hostname atau alamat IP yang disahkan untuk mengirim email dari domain Anda. Di Hostinger, sudah ada SPF record yang dibuat oleh DNS.
Proses untuk mengedit dan menambahkan TXT record sama seperti sebelumnya. Nilai TXT harus diisi dengan informasi yang ingin Anda tentukan dalam entri.
Nilai TXT default untuk SPF record Hostinger adalah:
SRV record menghubungkan hostname ke layanan tertentu. Dibandingkan dengan record lainnya, SRV menyimpan lebih banyak informasi, termasuk nomor port. Fungsinya adalah untuk memandu aplikasi menemukan preferensi Anda bagi layanan tertentu.
Kalau menggunakan Hostinger, SRV Record tidak ada secara default, tapi Anda bisa menambahkannya. Contohnya yaitu kalau Anda ingin menambahkan SRV record untuk layanan pesan instan XMPP.
Berikut cara mengisi setiap kolom (selain TTL dan Prioritas):
How does Smart DNS work?
Smart DNS works by selectively rerouting specific DNS queries through a server you wouldn’t normally use, called a proxy server. This primarily serves two purposes:
Access geo-restricted content: Smart DNS can help you access streaming services or websites that are restricted to specific regions. For example, if you are located in the United States, you could use a Smart DNS to access BBC iPlayer, a streaming service that is only available in the United Kingdom.
Improve browsing speed: By routing DNS queries through a proxy server, smart DNS can sometimes improve browsing speed by optimizing DNS lookup times. This is because proxy servers are often located in different geographic locations than your local DNS server, and they may have faster connections to the root DNS servers.
Perbedaan Cara Kerja VPN dan DNS
Meskipun keduanya mempunyai fungsi yang hampir serupa, keduanya mampu membuka situs yang diblokir oleh pemerintah. Namun cara kerja dari keduanya cukup berbeda.
Berikut ini, cara kerja VPN dengan aplikasi Turbo VPN dan cara kerja DNS dengan aplikasi DNS: