Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan alasan di balik pemblokiran situs DuckDuckGo di Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Usman Kansong, mengatakan bahwa pemblokiran situs DuckDuckGo dilandasi dua alasan, salah satunya karena situs tersebut memuat konten negatif seperti judi online dan pornografi.

“DuckDuckGo menjadi search engine yang menyediakan hasil berupa konten judi online dan pornografi. Itu kan jelas dilarang ya,” kata Usman saat dihubungi Bisnis, Senin (5/8/2024).

Adapun, alasan kedua Kemenkominfo memblokir DuckDuckGo karena situs tersebut tidak melakukan pendaftaran sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE) lingkup privat.

Usman menjelaskan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat, seluruh penyelenggara sistem elektronik harus mendaftar.

“Kalau dia [PSE] tidak mendaftar akan diblokir,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Kemenkominfo, Usman menyampaikan bahwa platform layanan distribusi video game Steam pernah diblokir karena tidak mendaftar sebagai PSE.

Sama halnya dengan layanan jasa transfer dan transaksi pembayaran PayPal yang pernah diblokir Kemenkominfo imbas tidak mendaftar sebagai PSE di lingkup privat. Namun, lanjut Usman, Kemenkominfo kembali membuka pemblokiran PayPal pasca perusahaan mendaftar sebagai PSE.

Usman menambahkan, jika suatu PSE terdaftar dan ditemukan konten negatif, maka Kemenkominfo akan memberikan surat peringatan hingga tiga kali sebelum melakukan langkah pemblokiran. Hal ini sama seperti aplikasi perpesanan Telegram yang terdaftar sebagai PSE, meski terbukti ada konten negatif di dalamnya.

“Kami beri kesempatan dia [Telegram] untuk memperbaiki. Tidak menampilkan konten-konten negatif judi online, pornografi, atau yang lain-lain,” imbuhnya.

Di sisi lain, lanjut Usman, DuckDuckGo memuat konten negatif dan tidak terdaftar sebagai PSE. “DuckDuckGo ini tidak terdaftar. Jadi tidak berlaku peringatan-peringatan itu. Kami bisa langsung blokir. Karena kan kalau dia tidak terdaftar saja bisa langsung kami blokir,” jelasnya.

Alhasil, hingga saat ini Kemenkominfo masih memblokir DuckDuckGo. Namun, Kemenkominfo akan mempertimbangkan untuk memulihkan situs DuckDuckGo jika perusahaan tidak mempromosikan konten judi online dan pornografi.

“[DuckDuckGo] masih diblokir. Kita lihat nanti. Kalau dia komit tidak mempromosikan konten negatif dan melakukan registrasi dapat dipertimbangkan dipulihkan lagi,” pungkasnya.

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Kirim masukan terkait...

Pusat Bantuan Penelusuran

Istilah "Same-site" dan "same-origin" sering disebut, tetapi sering disalahpahami. Misalnya, atribut ini digunakan dalam konteks transisi halaman, permintaan fetch(), cookie, pop-up pembuka, resource tersemat, dan iframe. Halaman ini menjelaskan definisi dan perbedaannya satu sama lain.

"Asal" adalah kombinasi dari skema (juga dikenal sebagai protokol, misalnya HTTP atau HTTPS), nama host, dan port (jika ditentukan). Misalnya, dengan URL https://www.example.com:443/foo, "origin" adalah https://www.example.com:443.

Cara memeriksa apakah permintaan merupakan "situs yang sama", "origin yang sama", atau "lintas situs"

Semua browser modern mengirim permintaan dengan header HTTP Sec-Fetch-Site. Header memiliki salah satu nilai berikut:

Anda dapat memeriksa nilai Sec-Fetch-Site untuk menentukan apakah permintaan tersebut memiliki situs yang sama, origin yang sama, atau lintas situs.

Anda dapat memercayai nilai header Sec-Fetch-Site secara wajar, karena:

"Situs yang sama tanpa skema"

Definisi "situs yang sama" diubah untuk menyertakan skema URL sebagai bagian dari situs untuk mencegah HTTP digunakan sebagai saluran lemah. Konsep lama "situs yang sama" tanpa perbandingan skema sekarang disebut "situs yang sama tanpa skema". Misalnya, http://www.example.com dan https://www.example.com dianggap sebagai situs yang sama tanpa skema, tetapi bukan situs yang sama, karena hanya bagian eTLD+1 yang penting dan skema tidak dipertimbangkan.

"Same-origin" dan "cross-origin"

Situs yang memiliki kombinasi skema, nama host, dan port yang sama dianggap "origin yang sama". Lainnya dianggap "lintas asal".

Domain level teratas (TLD) seperti .com dan .org tercantum dalam Database Zona Root. Pada contoh sebelumnya, "situs" adalah kombinasi skema, TLD, dan bagian dari domain tepat sebelum (Kita menyebutnya TLD+1). Misalnya, dengan URL https://www.example.com:443/foo, "situs" adalah https://example.com.

Daftar Akhiran Publik dan eTLD

Untuk domain dengan elemen seperti .co.jp atau .github.io, hanya penggunaan .jp atau .io tidak cukup spesifik untuk mengidentifikasi "situs". Tidak ada cara algoritma untuk menentukan tingkat domain yang dapat didaftarkan untuk TLD tertentu. Untuk membantu melakukannya, Daftar Suffix Publik menentukan daftar akhiran publik, yang juga disebut TLD yang efektif (eTLD). Daftar eTLD dipertahankan di publicsuffix.org/list.

Untuk mengidentifikasi bagian "situs" dari domain yang menyertakan eTLD, terapkan praktik yang sama seperti contoh dengan .com. Dengan mengambil https://www.project.github.io:443/foo sebagai contoh, skemanya adalah https, eTLD adalah .github.io, dan eTLD+1 adalah project.github.io, sehingga https://project.github.io dianggap sebagai "situs" untuk URL ini.

"situs yang sama" dan "lintas situs"

Situs yang memiliki skema dan eTLD+1 yang sama dianggap "situs yang sama". Situs yang memiliki skema berbeda atau eTLD+1 yang berbeda adalah "lintas situs".